Malam

12:25 AM rezkyka 0 Comments

Di bawah siraman sinar rembulan
Satu kilauan bintang
Ditemani temaramnya lampu jalanan
Terdiam...
Menikmati suguhan sang malam

0 comments:

Hujan dan Masanya (reblogged)

2:05 PM rezkyka 0 Comments


Hujan adalah kejadian biasa dibalik penciptaanya yang luar biasa. Hanyalah jatuhnya titik-titik air dari langit kelabu, jatuh dipeluk bumi seakan rindu pada air yang pergi lama dalam petualang. Tidak ada yang lebih mesra lagi dari ikatan bumi dan air.
Mengingat hujan, waktu kecil saya selalu senang dengan aroma tanah saat hujan baru mulai turun. Di atas kursi melempar perhatian keluar jendela, melihat titik hujan jatuh diatas permukaan kolam ikan membentuk gelombang badai kecil-kecilan. Anak-anak berlarian di jalan, mungkin hujan ini hiburan yang selalu mereka tunggu kedatangannya. Hujan yang airnya membuat kapal kertas atau sendal jepit mereka saling susul-menyusul berkelok di saliran air yang bersih di kampung ku. Saya pun kadang ikut tertawa bersama mereka di bawah hujan, jika ibu sedang lengah. hehe maklum hujan sering membuat saya sakit.
Begitu indahnya hujan di masa kecil. Terjebak hujan saat di warung saat membeli bawang, hujan bukan menjadi masalah walau tidak membawa payung. Ikatkan kantung plastik di kepala, atau “payung” dari daun pisang membuat perjalanan menghadapi hujan lebih seru. Benturan tetesan hujan yang menabrak kulit, aliran air melewati selah kaki diatas jalan, gemetar dingin yang terjawab hangatnya handuk sesampai di rumah.
Waktu terus berlalu
Hujan pun masih menjadi hujan, dengan penciptaanya yang luar biasa. Tapi aku  telah dirubah oleh waktu.
Pernahkah mengeluh saat hujan?
Saat akan pergi lalu hujan?
Saat jemuran yang diangkat lalu hujan?
Saat kendaraan masih bersih terkena becek hujan?
Saat kemeja rapih yang kita kenakan basah kuyup?
Saat dingin dan flu karena hujan?
Beda masa beda rasa.
Padahal hujan masih sama, hanya kita yang berubah. Saya lupa kapan terakhir kali saya menikmati hujan, milyaran tetes-tetes hujan yang terjatuh itu tidak pergi dari mata ini tapi pergi dari fikiran ini. Fikiran ini terlalu mencari hal lain untuk mencari keindahan dan kesenangan, lupa bahwa sebenarnya rasa senang itu ada di dalam diri sendiri. Bukan dari orang lain, barang lain atau tempat lain.

REBLOGGED from  Kak Saun's blog

0 comments:

Rindu ..

11:42 PM rezkyka 0 Comments

Membiarkan perasaan ini melanglang buana,
Menikmati sunyinya malam,
Melepaskan rindu yang menyesakkan dada,,
Rindu
Satu kata yang berhasil menemaniku malam ini
Satu kata yang berhasil ku timbun
Dalam satu ruang,
Hingga meluap,
Ke udara, bebas ..
Namun, tak akan ada habisnya
Aku rindu,
Rindu akan segala hal,
Teman, sahabat, keluarga,
Dan ..... Dia
Dia yang (mungkin) tak pernah merindukan (kembali)
Betapa beruntungnya dia,
Selalu diingat dan dirindukan,
Sedangkan aku ..
Beruntungnya diriku yang selalu merindukan,,,,,,,,
Yaa, aku merindukan dirinya. Tapi tak hanya dirinya yang kurindukan.
Masa-masa SMA selalu jadi bahan yang tepat untuk dirindukan. Walaupun tak banyak kenangan yang menarik disana, tapi aku masih memiliki sejumlah kisah, kenangan lain yang dapat aku kenang dan aku rindukan. Masih memiliki teman dan sahabat untuk diingat dan dirindukan.
Akupun teringat sebuah percakapan dengan seorang teman. Berbicara tentang rindu dan sebuah momen, hari besar..
A : peristiwa tersangkut pada momen, sebuah momentum untuk diingat, sebuah kenangan heuheu
G : nah, bener bgt. Sebuah peristiwa, yg memutar kenangan". Sebuah peristiwa yg menjadi hari besar buat dia :"
A : beruntunglah dia yang selalu diingat dan dirindukan, tersenyumlah dalam kenangan itu nona :)
G : yaa, laki-laki yang beruntung dengan perempuan yang kurang beruntung,,
A : perempuannya juga beruntung punya seseorang untuk dirindukan,merindukan pertanda hatimu tidak hampa nona :)
Dan sebuah percakapan lain dg teman yang berbeda.
B : gue salut sama lo..
G : salut kenapa??
B : lo bisa tahan ga berbincang ama dia walau pengen banget, cewek2 jaman skarang mah banyak ga kuatnya
G : *karena aku dan dia berbeda. Akupun berbeda dengan yg lainnya*
Yaa, inilah aku yang sedang merindu, merindukan segalanya.

0 comments: